Minggu, 21 November 2010

. Forgive and Forget .

Ketika dia bilang maaf, saya hanya diam .
Ketika dia memintaku untuk tidak marah, saya juga hanya diam .
Dia diam . Saya juga ikut terdiam .
Saya tidak marah, meski ini cukup menyakitkan . Saya hanya kecewa .
Haruskah keputusan itu yang diambil ?
Saya ini manusia biasa . Sama seperti yang lain .
Reaksi saya gampang ditebak . Karena saya sama dengan yang lain .
Saya heran, kenapa yang beginipun kau tidak mengerti ?

Saya punya firasat . Yang dengan bodohnya kuabaikan begitu saja .
Karena katanya, saya terlalu sensitif .
Sekarang, saya tahu . Saya memang sensitif . Mungkin karena saya sudah mengenalnya dengan baik .

Saya hanya berkata, Sudahlah . Saya juga sudah tahu .
Hanya butuh mendengar pengakuan darinya .
Saya memang memaafkan . Tapi bukan berarti saya melupakan .
Tidak . Saya tidak pernah melupakan .
Bukan pula menyimpannya sebagai dendam . Dan sewaktu-waktu siap untuk dibalas .
Hanya menjadikan ini sebuah pelajaran . Sebuah kenyataan . Sebuah memorabilia .
Yang suatu waktu akan kujadikan penampar diriku saat lengah .
Agar saya selalu sadar akan kenyataan, bahwa dunia iini tidak selamanya manis .
Begitupula hidup, juga dia . Yang pernah kumaafkan . Tapi tak pernah kulupakan .

Terima Kasih, sudah membuatku semakin ling-lung . Entah kemana harus percaya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar