Sabtu, 20 November 2010
. Diam .
Diam .
Biarkan aku diam . Hanya diam . Dan nyaris membeku .
Membungkam rasa . Amarah dan rindu .
Kau minta aku mengerti, dan kulakukan . Aku belajar mengertimu dengan diam .
Mematikan emosi . Mencari sebuah kompromi .
Tolong, jangan pinta aku bicara . Jangan tanya aku kenapa .
Kau, tidak boleh masuk ke dalam kalutku .
Kau, tidak boleh tahu gejolak hatiku .
Sekali lagi, jangan pinta aku bicara . Apalagi meminta sebuah penjelasan .
Aku tidak tahu . Aku tidak paham .
Aku hanya berusaha mengerti . Kamu .
Kututup mulutku rapat-rapat . Mencoba sedikit berdamai dengan hatiku . Aku rindu, aku kesal . Kau tidak hadir hari ini . Sama seperti hari-hari kemarin . Tidakkah kau juga rindu ?
Jangan . Jangan tanya bagaimana perasaanku . Aku tidak ingin bicara tentang ini . Biarkan aku diam dan meresapi . Biarkan rasa ini hanya aku yang simpan .
Menyimpannya rapi dalam memoriku yang tidak seberapa .
Biarkan aku diam . Jangan sampai aku bicara . Karena ketika aku bicara, semua kompromi yang sudah kusepakati dengan hatiku akan menguap bersama kata-kata yang tajam . Yang mungkin akan melukaimu . Juga aku .
Berdirilah disana . Dan biarkan aku meringkuk disini . Terdiam .
Tanpa nada . Senyap . Terisak sepi .
Biarkan hanya ada aku dan diam .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar